Semakin bertambahnya jumlah kendaraan bermotor, membuat angka kecelakaan lalu lintas di Indonesia kian meningkat dari tahun ke tahun. Menurut data dari Badan Pusat Statistik (BPS), jumlah kecelakaan lalu lintas pada 2020 mencapai 100.028 kejadian dengan korban meninggal mencapai 23.529 orang.
Menginjak 2021, jumlah kejadian dan korban meninggal meningkat. Rinciannya, terdapat 103.645 kejadian dan 25.266 orang meninggal. Semakin longgarnya pembatasan akibat COVID-19, jumlah kejadian dan korban meninggal meningkat tajam pada 2022. Rinciannya, 139.258 kejadian dan 28.131.
Sehingga, sekiranya perlu diperhatikan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya berkendara aman selama perjalanan. Berkendara dengan aman juga merupakan bentuk penghargaan terhadap pengguna jalan lainnya, seperti pejalan kaki, pengendara sepeda, dan pengendara motor lainnya.
Berkendara secara aman membantu menciptakan lingkungan jalan yang lebih ramah dan aman untuk semua orang. Berikut ini beberapa tips aman berkendara yang bisa Anda lakukan.
1. Mematuhi Rambu Lalu Lintas
Hal paling utama dalam berkendara di jalan raya adalah mematuhi rambu lalu lintas, supaya perjalanan tetap aman dan lancar. Sehingga penting sekali untuk mengetahui setiap rambu lalu lintas yang ada.
Ada banyak gambar rambu lalu lintas yang akan kita temui di jalan. Bisa jadi kita tidak mengenal arti dari rambu-rambu lalu lintas tersebut, sehingga memungkinkan untuk melakukan pelanggaran. Secara umum, ada 6 jenis rambu lalu lintas yang dibagi berdasarkan warna.
– Hijau
Rambu dengan dasar warna hijau berisi informasi jalan atau informasi lain kepada para pengguna jalan. Rambu ini umumnya menunjukkan jurusan, batas wilayah, dan lokasi fasilitas umum.
– Merah
Rambu dengan dasar warna merah menandakan rambu tersebut berisi larangan. Dilarang parkir, dilarang berhenti, dilarang menyalip atau larangan lainnya yang akan berlaku sampai rambu akhir larangan.
– Biru
Rambu dengan dasar warna biru berisikan perintah wajib bagi pengguna jalan. Biasanya ditemukan di perempatan yang ada traffic light atau pinggir jalan.
– Kuning
Rambu dengan dasar warna kuning memberi peringatan kemungkinan ada bahaya atau tempat berbahaya di depan pengguna jalan.
– Cokelat
Rambu dengan dasar warna cokelat serupa dengan hijau. Bedanya, rambu ini memiliki arti sebagai lokasi atau sebuah tempat, sering juga merujuk pada tempat wisata.
– Putih
Rambu dengan dasar warna putih merupakan warna rambu terakhir yang memberikan isyarat akhir larangan baik larangan kecepatan maksimum atau minimum dan batas akhir seluruh larangan yang dinyatakan oleh satu atau lebih rambu larangan.
2. Gunakan Perlengkapan Keselamatan
Bagi pengguna motor, pastikan untuk menggunakan helm berstandar SNI, jaket, sarung tangan, sepatu, dan persiapkan jas hujan. Gunakan perlengkapan ini untuk membantu melindungi tubuh dan mencegah terjadinya cedera jika mengalami kecelakaan.
Sedangkan bagi pengendara mobil, selalu gunakan safety belt. safety belt berfungsi untuk melindungi pengemudi dan penumpang dari benturan jika terjadi kecelakaan.
3. Menyiapkan Kendaraan
Sebelum berkendara, pastikan telah melakukan pengecekan dan perawatan kendaraan yang akan Anda pakai. Lakukan servis rutin di bengkel resmi, untuk memastikan seluruh komponen dalam kondisi baik.
Jika terdapat suku cadang yang perlu diganti maka gantilah segera, jangan ditunda-tunda demi . Kendaraan yang prima membuat berkendara menjadi aman dan nyaman.
4. Hindari Bekendara saat Mengantuk
Bekendara dalam kondisi mengantuk merupakan pelanggaran serius terhadap etika berkendara. Kondisi tersebut akan mengurangi refleks dan kemampuan Anda dalam bekendara dan akan meningkatkan risiko kecelakaan.
Apabila Anda merasa mengantuk akibat kelelahan dalam berkendara ataupun terpengaruh obat-obatan, sebaiknya menepi dahulu ditempat yang aman untuk beristirahat sejenak. Tunggu sampai tubuh Anda dipastikan sadar dan bugar supaya lebih fokus saat berkendara di jalan raya.
5. Tidak Memainkan Smartphone Saat Berkendara
Menggunakan smartphone saat berkendara merupakan tindakan berbahaya dan tidak boleh dilakukan. Sebab apabila anda membuka pesan atau menerima panggilan sambil berkendara akan membuat fokus berkendara Anda menjadi buyar.
Tentu kondisi ini akan sangat membahayakan diri Anda sendiri dan pengemudi lainnya. Apabila Anda terpaksa harus membuka pesan masuk atau menerima panggilan masuk, pastikan Anda menepi dahulu ditempat yang aman.
6. Menjaga Jarak Aman
Kondisi jalan yang tidak menentu membuat pengendara terpaksa harus melakukan pengereman mendadak. Menjaga jarak aman jadi langkah pencegahan untuk memberikan Anda cukup waktu untuk bereaksi jika terjadi pengereman mendadak atau situasi darurat lainnya dilakukan oleh pengendara sekitar Anda.
7. Waspadai Blind Spot
Blind spot adalah area yang sulit terpantau jangkauan mata maupun kaca spion. Contoh lokasi blind spot adalah dibelakang pas mobil truk, apabila ada pengendara motor berada pada area tersebut maka sopir truk tidak mengetahuinya.
Bagi pengendara sepeda motor, sebisa mungkin hindari area blind spot yang ada pada kendaraan apapun itu. Jika Anda terpaksa harus berada pada area blind spot, berikan sinyal kepada kendaaraan di sekitar Anda dengan menyalakan lampu utama dan bunyikan klakson. Bagi pengendara mobil roda empat dan kendaraan besar lainnya, selalu waspadai area blind spot sebelum melakukan manuver apapun.
8. Berkendara dengan Sabar
Terkadang, situasi lalu lintas seperti macet atau bertemu dengan pengendara ugal-ugalan bisa membuat Anda menjadi frustrasi. Namun penting untuk tetap sabar dan tenang dalam menghadapinya.
Berkendara dalam keadaan emosi akan membuat Anda melakukan tindakan agresif dan tidak bijaksana. Hal ini akan meningkatkan risiko kecelakaan dan membuat suasana hati menjadi buruk.