MPASI (Makanan Pendamping ASI) adalah makanan atau minuman yang diberikan kepada bayi sebagai pendamping ASI (Air Susu Ibu) untuk memenuhi kebutuhan gizi mereka ketika ASI saja tidak lagi cukup. MPASI biasanya mulai diberikan pada bayi usia 6 bulan, sesuai rekomendasi WHO (World Health Organization) dan IDAI (Ikatan Dokter Anak Indonesia).
Pada usia ini, bayi mulai memerlukan energi, protein, zat besi, dan mikronutrien lainnya yang lebih banyak untuk mendukung pertumbuhan dan perkembangannya. Dalam MPASI, terdapat proses pasteurisasi MPASI yang perlu diketahaui orang tua, karena bisa menjadi kunci sukses MPASI yang aman dan lezat bagi bayi.
Apa Itu Pasteurisasi MPASI?
Pasteurisasi MPASI adalah proses pemanasan makanan bayi pada suhu tertentu untuk membunuh bakteri patogen tanpa merusak nilai gizi dan rasa makanan. Tujuan utamanya adalah untuk memastikan makanan tetap aman dan tahan lama, terutama jika disimpan untuk beberapa waktu sebelum dikonsumsi.
Cara Pasteurisasi MPASI
Cara pasteurisasi MPASI dengan teknik flash pasteurization dapat Anda lakukkan dengan cara berikut ini.
1. Gunakan Bahan Makanan Berkualitas
Memilih bahan makanan yang tepat untuk MPASI sangat penting untuk memastikan bayi mendapatkan nutrisi yang aman, bergizi, dan seimbang. Pilih buah dan sayur yang segar, bebas noda atau tanda pembusukan, dan tanpa pestisida berlebih. Untuk daging, ikan, dan ayam, pilihlah yang masih segar, tidak berlendir, serta bebas bahan pengawet atau tambahan bahan kimia.
2. Masak MPASI
Masak dengan cara yang sehat seperti merebus, mengukus, atau memanggang. Hindari penggunaan minyak berlebih, menggoreng, atau bahan tambahan lain yang tidak perlu.
Untuk bayi di bawah usia 1 tahun tidak perlu tambahan gula dan garam. Karena ginjal bayi belum siap memproses garam dalam jumlah tinggi, sedangkan gula dapat memengaruhi pola makan dan kebiasaan bayi di masa depan, cenderung membuat bayi suka makanan manis.
Disarankan untuk memberikan variasi makanan sejak awal agar bayi terbiasa dengan berbagai rasa dan tekstur. Makanan halus untuk awal-awal MPASI, setelah 2 bulan berikan makanan dengan tekstur lebih kasar seperti dengan dicincang, lalu 2 bulan berikutnya berikan makanan yang dipotong kecil-kecil agar bayi belajar mengunyah.
3. Kukus MPASI
Disinilah proses utama pasteurisasi, caranya dengan masukan makanan yang telah dimasak kedalam wadah yang steril, sambil siapkan kukusan yang sudah dididihkan. Ketika suhu kukusan berada pada 72-75 derajat celcius, matikan api dan masukan makanan yang sudah dalam wadah pada posisi terbuka. Setelah MPASI dimasukkan kukusan, segera tutup panci selama kurang lebih 15 detik.
4. Simpan MPASI
Setelah MPASI berhasil dipanaskan di dalam kukusan selama 15 detik, segera keluarkan MPASI dengan cepat. Segera tutup MPASI dengan rapat, selanjutnya MPASI dapat dimasukkan ke dalam kulkas dengan suhu dibawah 5 derajat celcius. Atau masukan kedalam freezer jika makanan ingin disimpan dalam waktu yang lama.
Penyimpanan MPASI di dalam kulkas atau freezer supaya kandungan yang ada dalam MPASI tetap terjaga dan terhindar dari kontaminasi bakteri.
5. Penyajian
Proses pasteurisasi diperlukan supaya MPASI bisa dikonsumsi kapan saja. Anda dapat memberikan MPASI pada bayi secara langsung, tanpa harus dihangatkan kembali terlebih dahulu. Sehingga, MPASI dapat dibawa ke mana saja dan cocok digunakan saat perjalanan jauh.
Manfaat Pasteurisasi MPASI
Pasteurisasi makanan dalam MPASI memiliki peran penting untuk memastikan makanan yang diberikan kepada bayi aman, bernutrisi, dan berkualitas tinggi. Berikut adalah beberapa maanfaatnya.
1. Makanan Aman
Proses pasteurisasi membasmi bakteri berbahaya seperti Salmonella, Listeria, dan E. coli yang dapat menyebabkan keracunan makanan. Sehingga hal ini sangat penting untuk mencegah mengurangi resiko munculnya penyakit, karena bayi memiliki sistem kekebalan tubuh yang belum matang.
2. Memperpanjang Umur Simpan MPASI
Pasteurisasi memungkinkan makanan disimpan lebih lama dalam kondisi yang aman, baik di lemari pendingin (2–3 hari) maupun freezer (hingga beberapa minggu). Pasteurisasi adalah cara alami untuk mengawetkan makanan tanpa bahan kimia tambahan, sehingga lebih sehat untuk bayi.
Hal ini juga sekaligus mengurangi limbah makanan, dengan memperpanjang masa penyimpanan maka risiko MPASI terbuang karena basi dapat diminimalkan.
3. Menjaga Kualitas Gizi
Proses pasteurisasi menggunakan suhu moderat, sehingga vitamin dan mineral penting dalam MPASI akan tetap terjaga. Selain menjaga kandungan gizi, pasteurisasi juga tidak mengubah rasa makanan secara signifikan, sehingga bayi akan tetap menyukai makanan tersebut.
4. Efisiensi Waktu untuk Orang Tua
Orang tua dapat membuat MPASI dalam jumlah yang besar dan menyimpannya tanpa khawatir akan cepat basi. MPASI yang sudah dipasteurisasi dapat langsung dipanaskan dan disajikan, sehingga lebih efisien karena orang tua tidak perlu memasak MPASI setiap hari. Selain itu, dengan umur simpan yang lebih lama, MPASI pasteurisasi juga menjadi pilihan ideal ketika akan bepergian.